Setelah dimulai dengan aneksasi Crimea oleh Rusia pada tahun 2014, konflik antara Rusia dan Ukraina telah berkembang menjadi salah satu konflik geopolitik paling dramatis dan berlarut-larut di dunia saat ini. Konflikt ini menunjukkan rivalitas ideologi, keinginan teritorial, dan ketegangan antara dua negara yang sangat dekat secara sejarah, tetapi terpisah oleh garis politik dan sosial yang signifikan.
Ketegangan dimulai pada tahun 2014 dengan demonstrasi yang menggulingkan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych yang pro-Rusia. Kontroversi besar terjadi di Ukraina sebagai akibat dari keputusan Yanukovych untuk menolak perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa dan lebih memilih hubungan dengan Rusia. Ketidakstabilan politik yang disebabkan oleh peristiwa “Euromaidan” memicu intervensi Rusia, yang pada akhirnya mengambil alih Crimea dan mendukung kelompok separatis di wilayah Donbas di timur Ukraina.
Rusia merasa bahwa pengaruhnya di Ukraina telah berkurang setelah Revolusi Maidan, dan melihat negara tetangganya yang pro-Barat sebagai ancaman. Selain itu, Ukraina dianggap sebagai bagian dari “zona pengaruh” penting Rusia, terutama karena kekuatan di Laut Hitam dan ketersediaan energi.
Bagi Ukraina, konflik ini memiliki hubungan dengan pertahanan wilayah dan identitas bangsanya. Ukraina telah berjuang untuk menjadi negara yang lebih independen dari Rusia dan lebih terhubung dengan Barat sejak 2014. Salah satu faktor yang meningkatkan ketegangan antara Rusia dan Ukraina adalah upayanya untuk mendekatkan diri dengan Uni Eropa dan NATO.
Ribuan orang telah meninggal dalam konflik ini, dan jutaan orang harus mengungsi dari rumah mereka. Rakyat Ukraina menghadapi kenyataan tragis tentang serangan roket, serangan udara, dan pertempuran di wilayah Donbas. Untuk saat ini, Rusia melihat separatis di Ukraina timur sebagai cara untuk melindungi hak-hak etnis Rusia di luar wilayah mereka.
Perjuangan diplomatik, seperti negosiasi Minsk 2014 dan 2015, tidak berhasil mencapai perdamaian permanen. Meskipun gencatan senjata telah dicapai beberapa kali, pelanggaran sering terjadi, memperpanjang ketegangan yang telah berlangsung hampir sepuluh tahun.
Hubungan antara Rusia dan negara-negara Barat semakin memburuk, dan ketegangan semakin meningkat. Di sisi lain, negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa, memberikan sanksi ekonomi yang keras terhadap Rusia.
Namun, konflik ini sebenarnya lebih dari sekadar persaingan antara dua negara; itu adalah benturan antara dua dunia yang berbeda: satu yang ingin mempertahankan status quo geopolitik dan yang lainnya yang mencoba merdeka dan membangun masa depan yang berbeda.
Masa depan Ukraina dan Rusia masih tidak jelas karena konflik ini semakin berlarut-larut. Meskipun masyarakat internasional terus berusaha untuk mencapai solusi damai, jalan menuju perdamaian tampak semakin jauh.